Rabu, 30 Mei 2012

When I was Younger ..

Jangan dikira gue bakalan nyanyi lagunya Paramore yang The Only Exception. Gue baru inget dulu pas gue masih kecil, ada satu 'quotes' yang eternity, diucapin hampir seluruh orang di Indonesia, gak pernah basi, tak lekang oleh waktu, dan tidak termakan jaman serta tidak akan hilang ditelan bumi. Biasanya pas kita makan.

Quotesnya : Ayo makan, nanti kucingnya mati lho. Mungkin bisa diganti ayam, atau hamster, atau guk-guk. Tergantung apa yang dipelihara. Atau mungkin hewan yang familiar aja sama kita-kita

Jelas-jelas gak ada hubungannya. Antara kita gak mau makan ----- dengan kucing (ato ayam, guk-guk) bakalan mati kalo kita gak makan. Yang ada, kalo kita makan, mereka-mereka itu mati. Karena jatah makanannya berkurang (apa coba ?). Inilah yang menjadi misteri alam (ckckck). Hubungan antara makan dan kucing mati. ?? Sebenernya agak membingungkan sih (bukan agak lagi). Di logika aja gak masuk, fisika apalagi, dan biologi juga gak ada keterangan yang menyangkut atas perihal itu (wess).

Tapi, kalo dilihat dari sisi lain, itu 'quotes' manjur lhoo.. Makanya dia laku dikalangan para ibu, ato pengasuh, mungkin juga neneknya. Biasanya anak kecil kalo udah digituin, langsung mau makan. Hebat kaann ?? Sakti juga kan ?? Sakti karena : bisa mencegah adanya perut keroncong dan itu bisa berubah menjadi penyakit. Yaaa, namanya anak kecil. Gampang digituin. Hehehehe.. Takut nanti kalo kucingnya mati ..

Oke, seiring berkembangnya jaman, itu 'quotes' gak akan hilang. Yaa mungkin diganti aja kali versinya. Bukan kucing, ayam, atau guk-guk lagi. Tapi, intinya satu. Menyelamatkan anak-anak dari perut keroncongan dan itu bisa berubah menjadi penyakit.


Senin, 28 Mei 2012

Waiting for the NEM

Mungkin dari judulnya juga udah ketauan yaa, apa yang mau diomongin. Hahahaha... Judulnya juga udah super fantastis eksis abis boo di social network kita tercinta. Siapa lagi kalo bukan Twitter. Sampe-sampe jadi Trending Topic Jakarta (dan kebetulan gue juga mengikuti yg Worldwide). Mungkin bisa ditunggu, bakalan jadi yang Worlwide.

Okeeyy, karena begitu besar perhatian Twitter user yang notabene masih anak SMP yang mau ber-transform menjadi Putih Abu-abu, jadilah pengumuman NEM itu adalah "Hari Besar". Mungkin bisa menglahkan sebagian besar berita 'Hot News'. Gue juga ngikutin perkembangan itu. Sampe di Twitter di tulis H-5 (kemaren). Dan sekarang berubah jadi H-4. Dan, gue juga ikut berpatisipasi dalam "euforia" yg maha dahsyat pengaruhnya. Bisa dilihat di Twitter, H- H- itu jadi ladang harapan. Bisa nge-tweets buat sendiri, atau beramai-ramai kita me-re-tweet punya orang lain, dan juga bisa kita ''berjama'ah'' tweetsnya ---> baca mention orang lain. Gue sendiri pun juga ikut-ikutan. Yaa, biar ramelah itu. Karena gue juga anak SMP yg mau ber-transform-asi jadi anak SMA. 

Semua orang bolehlah berharap. Seperti kata Kakak kelas kita, peraih NEM tertinggi SMA se-Indonesia, "jangan berhentilah berharap dan berdoa". Yups, itu nasihat yang abadi, gampang diinget, dan gak pernah basi  serta tak lekang oleh waktu (aseek). Gue beserta berjuta-juta anak SMP juga pingin semua lulus. Tapi, yg lebih spesifik lagi adalah "Semoga NEM gue memuaskan" ato bisa diganti jadi bagus, ato tinggi, mungkin yg pinter bisa jadi tertinggi ato terbaik. Itusih terserah orang-orang. Dan secara garis besar adalah "Semoga gue lulus dan mendapatkan NEM yang tingggiii !!!!". 

Gak cuman Twitter jadi ladang harapan, do'a pun juga. Iyalah, agama mana sih yang gak ngajarin umatnya berdo'a. Dan disinilah cara terbaik untuk memohon, berharap, dan berdoa. Berhubung gue seorang Muslim, setelah sholat berdoa kepada Allah SWT. Karena pada-Nya lah, kita berharap. Kayak kata Pak Ustadz. hehehe. Ada juga yang kasih tau gue, sholat sunnah (contoh : tahajjud) juga bisa. Memang berat sih, dan gue juga gak setiap hari. 

Akhir kata, mewakili do'a sejuta anak SMP lainnya, semoga harapannya dan doa-doa'nya menjadi kenyataan. Amiin